Kini masih pada masa periode MPLS pihak sekolah wajib memberikan Pengenalan Profil Pelajar Pancasila yang diuraikan oleh kemendikbud yang mana Profil Pelajar Pancasila juga berkaitan dengan sekolah penggerak, dan profil pelajar pancasila itu menjadi salah satu salah satu ciri keberhasilan sekolah penggerak. Lebih lanjutnya mari kita simak artikel berikut!
Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila dengan memiliki ciri utama, Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotongroyong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Dimensi pelajar pancasila terdapat 6 elemen penting profil pelajar pancasila untuk dapat diimplementasikan sebagai berikut:
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Selaras dengan sila pertama pancasila, pelajar Indonesia diarahkan untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memahami agama sesuai dengan kepercayaannya, serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia:
a. akhlak beragama
Siswa diharap dapat mampu mengenal dan mencintai Tuhan yang Maha Esa, pemahaman agama/kepercayaan, melaksanakan ajaran agama/kepercayaan.
b. akhlak pribadi
Siswa diharap dapat mampu membentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan orang lain, merawat diri baik secara fisik, mental dan spiritual.
c. akhlak kepada manusia
Siswa diharap dapat mampu menunjukan sikap mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan dan berempati pada sesama manusia
d. akhlak kepada alam
Siswa diharap dapat mampu menunjukan sikap menjaga lingkungan, memahami keterhubungan ekosistem bumi
e. akhlak bernegara.
Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik sesuai norma yang berlaku.
Berkebhinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Terdapat 4 elemen kunci berkebhinekaan global
a. Mengenal dan menghargai budaya
Siswa diharap dapat mampu Mendalami budaya dan identitas budaya, mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
b. Komunikasi dan Interaksi budaya
Siswa diharap dapat mampu berkomunikasi antar budaya, Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Siswa diharap dapat mampu melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan menghilangkan stereotip dan prasangka menyelaraskan perbedaan budaya
d. berkeadilan sosial
Siswa siswa diharap dapat Turut serta aktif, membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjutan, berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama memahami peran individu dalam demokrasi
Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
a. Kolaborasi
Siswa diharap mampu melakukan kerjasama, berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama, menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok) , koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)
b. Kepedulian
Siswa diharap dapat mampu Tanggap terhadap lingkungan,Persepsi sosial memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, memunculkan situasi yang sejalan dengan kesejahteraan lingkungan sosialnya, memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama.
c. Berbagi
Siswa diharap dapat memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
Siswa diharap dapat mampu melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya, sehingga ia akan mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
b. Regulasi diri
Siswa diharap dapat mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya. tersadar dengan sendirinya tanpa ada paksaan.
Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Siswa diharap dapat mampu memiliki rasa keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
siswa diharap dapat mampu dalam pengambilan keputusan, menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
c. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir
Siswa diharap dapat mampu melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
d. Mengambil keputusan
Siswa diharap dapat mampu mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.
Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
a. Menghasilkan gagasan yang orisinal
Siswa diharap dapatmampu menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan, sampai dengan gagasan yang kompleks untuk kemudian mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Siswa diharap dapat menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.
itu tadi merupakan 6 profil pelajar pancasila dan berbagai elemen yang mendukungnya menjadi harapan pak menteri Nadiem Makarim untuk para pelajar di Indonesia. Semoga Artikel ini dapat menambah insight baru bagi kita para pembacanya
Salam belajar sepanjang hayat!
Baca juga : Tips Tetap Semangat Belajar Mata Pelajaran yang Tidak Anda Sukai
Yuk Cek artikel menarik lainnya di mindautama.com
Biaya untuk belajar kesetaraan Paket C di PKBM Minda Utama sangat ekonomis dan terjangkau hanya dengan membayar 100ribu rupiah untuk cicilan pertama Anda bisa langsung belajar di PKBM Minda Utama dengan waktu yang fleksibel maka dari itu jangan ragu dan segera daftarkan diri Anda.